
Babakan – Pemerintah Desa Babakan, Kecamatan Padang memberikan sambutan luar biasa, ketika para juri Lomba kampung Resik tiba di Dusun Krajan (26/07/2024).
Ketiga juri yang bertugas, langsung disambut dengan pertunjukan seni budaya barongan. Pertunjukan itu dimainkan oleh pemuda Desa Babakan, salahsatu anggota karang taruna.
Tak hanya pertunjukan saja yang ditampilkan, para juri juga disambut dengan penyematan kalung ronce bawang merah dan bawang putih. Simbol kemakmuran dan hasil bumi di Kabupaten Lumajang.
Penyematan capil petani, juga dilakukan oleh penari barongan secara bergiliran kepada ketiga juri. Cara penyambutan tersebut dinilai sebagai pembeda antara Desa Babakan dengan desa-desa lain di Kecamatan Padang.
Selanjutnya, giliran para penari wanita yang menampilkan kebolehannya dalam menyambut tamu kehormatan tersebut.
Ada sekitar 10 penari yang tampil dengan mengenakan setelan layaknya petani jaman dulu. Lengkap dengan pakaian kebaya warna hijau, dengan jarik warna coklat dan capil petani.
Mereka juga mengenakan selendang warna merah, sambil membawa hasil panen berupa kacang panjang dan bulir-bulir padi.
Aksi kocak mereka tak hanya menghibur para juri, tetapi warga yang menyaksikan ikut riuh menyemarakkan pertunjukan tersebut.
Dan ternyata mereka berhasil menarik simpati para juri. Sampai-sampai para juri sengaja mengabadikan momen sambutan itu.
Tidak berhenti sampai di situ saja, ketika para penari menggeol geolkan tubuhnya, satu dan dua juri ikut membaur dan menari bersama. Hal itu semakin membuat warga semakin bersemangat sembari berteriak riuh.
Saking asyiknya, para juri sampai bergantian menari sambil minta untuk difoto, sebagai kenang-kenangan pernah menjadi juri kampung resik.
Sebelum para juri melaksanakan tugasnya, mereka juga disuguhkan berbagai hasil produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Baik dari hasil kerajinan sampah plastik, berupa tas, celemek, sandal, tempat minuman dan lain sebagainya.
Ada juga produk beruma minuman kesehatan, atau jamu olahan asli produksi dari warga Desa Babakan.
Tak lupa juga ada makanan kuno seperti lupis, maupun kolo pendem yang dijadikan sajian sebelum para juri berkeliling kampung. (dim)