Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Berkah Desa Barat turut serta dalam ajang Festival Film Pendek Potensi Desa Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur. Festival ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk menggali dan mempromosikan potensi lokal desa-desa di Jawa Timur melalui media film pendek.
Partisipasi KIM Berkah Desa Barat menjadi sorotan karena film yang mereka garap tidak hanya menampilkan potensi desa, tetapi juga menyuguhkan narasi yang kuat dan menyentuh tentang semangat hidup serta kearifan lokal masyarakat Desa Barat, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang.
Ketua KIM Berkah Desa Barat, Muhammad Basofi, menjadi sosok sentral dalam produksi film ini. Ia bertindak sebagai sutradara sekaligus penggagas ide cerita film yang diangkat dari kisah nyata kehidupan masyarakat Desa Barat. Dalam keterangannya, Basofi mengungkapkan bahwa film ini dibuat dengan semangat kebersamaan, melibatkan berbagai elemen masyarakat.
"Film ini adalah karya bersama. Kami melibatkan Camat Padang, Babinsa Desa Barat, Pendamping Desa, serta warga lokal sebagai pemeran. Kami ingin menunjukkan bahwa potensi desa tidak hanya dari segi produk unggulan, tetapi juga dari sisi kekuatan sosial dan budaya masyarakatnya," ungkap Basofi.
Film pendek berdurasi sekitar 10 menit ini mengangkat tema tentang perjuangan masyarakat Desa Barat dalam memperjuangkan pendidkan ditengah kondisi ekonomi yang sulit. Tetap mempunyai semangat untuk memperjuangkan masa depan sang anak.
Film ini menampilkan latar pedesaan yang asri serta dialog-dialog yang menggambarkan nilai-nilai lokal, seperti gotong royong, musyawarah, dan semangat pantang menyerah.
Festival Film Pendek Potensi Desa Tahun 2025 ini diselenggarakan sepanjang bulan Februari hingga Agustus 2025 dan melibatkan peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Partisipasi KIM Berkah Desa Barat bukan tanpa alasan. Mereka melihat festival ini sebagai kesempatan emas untuk mempromosikan potensi desa sekaligus mengangkat kisah inspiratif dari masyarakat akar rumput.
"Kami ingin menunjukkan bahwa desa kami punya semangat besar untuk berkembang. Lewat film, kami berharap pesan ini sampai ke masyarakat luas, bahkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain," jelas Basofi.
Proses produksi film dilakukan secara mandiri dengan peralatan sederhana. Meskipun demikian, kerja sama tim dan semangat gotong royong membuat film ini terasa hidup. Para pemeran yang sebagian besar bukan aktor profesional mampu tampil alami dan menyampaikan pesan cerita dengan kuat.
KIM Berkah berharap film ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga membawa dampak positif bagi perkembangan desa dan membangkitkan semangat pemuda desa untuk terus berkarya. [BARAT]