Pada tanggal 17 Juli 2024, Desa Bodang menjadi pusat perhatian dengan diselenggarakannya pagelaran wayang kulit yang megah dalam rangka Ruwat Desa, Acara ini dipimpin oleh dalang yang bernama Ki ardi, dan dihadiri oleh warga desa Bodang serta anak - anak KKN, perangkat desa, tamu undangan dari berbagai daerah.
Kepala Desa Bodang membuka acara dengan pidato yang penuh semangat. Dalam pidatonya, kepala desa Bodang menekankan pentingnya upacara Ruwat desa sebagai wujud syukur dan harapan agar desa Bodang selalu diberkahi dengan kesejahteraan dan kedamaian. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi dalam persiapan acara ini.
Pagelaran wayang kulit malam itu dipimpin oleh Ki Ardi, seorang dalang legendaris yang dari desa Bodang, dikenal dengan kepiawaiannya dalam menyampaikan cerita melalui seni wayang. Ki Ardi membawakan cerita yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal dan mengandung pesan moral yang mendalam. Penonton terpukau oleh kepiawaian Ki Ardi dalam menghidupkan karakter-karakter wayang dengan suara dan gerakannya yang memukau.
Acara Ruwat Desa merupakan bagian penting dari tradisi Desa Bodang yang telah menjadi warisan budaya yang sangat dihargai. Ruwat Desa adalah ritual yang dilakukan untuk membersihkan dan memelihara keseimbangan alam serta meminta perlindungan dari segala marabahaya. Tradisi ini mencerminkan kesadaran mendalam masyarakat Desa Bodang akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal. Melalui ritual ini, masyarakat tidak hanya mengungkapkan rasa syukur atas berkah yang diberikan, tetapi juga berusaha menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan kekuatan spiritual yang lebih tinggi.
Pagelaran wayang kulit yang menjadi bagian dari acara ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh hadirin. Wayang kulit tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral, sejarah, dan nilai-nilai budaya. Pertunjukan ini mempererat tali persaudaraan di antara warga dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal. Kepala Desa Bodang menyampaikan harapan agar tradisi ini terus dilestarikan, karena merupakan warisan berharga yang harus dijaga dan diteruskan kepada generasi mendatang.
Acara diakhiri dengan doa bersama, yang merupakan momen refleksi dan pengharapan agar Desa Bodang selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, serta dijauhkan dari segala bencana dan marabahaya. Doa ini mencerminkan keyakinan masyarakat akan kekuatan spiritual dan pentingnya keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, masyarakat Desa Bodang siap menghadapi masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Melalui kekompakan dan komitmen untuk melestarikan tradisi, mereka menunjukkan ketahanan dan tekad untuk terus membangun komunitas yang harmonis dan penuh makna.