
Babakan – Kalangan pemuda yang ada di desa, acap kali dinilai sebagai pribadi yang masih labil. Sehingga perlu dilakukan kegiatan advokasi, bimbingan maupun arahan, demi kehidupan dan perkembangan kedepan lebih baik.
Begitu pula dengan pemuda di Desa Babakan, yang tidak semua pemudanya memiliki perkembangan baik. Walau pun sudah banyak yang sukses dan berkembang dengan caranya masing-masing.
Indarto, Ketua Karang Taruna Kabupaten Lumajang, menyampaikan jika organisasi Karang Taruna merupakan salah satu yang bisa menjadi fasilitator dalam membangun generi muda.
Sebab menurutnya, seorang pemuda rata-rata masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Baik secara pola pikir, mental, emosional maupun secara ekonominya. Yang mana tatanan hidupnya masih belum jelas, arahnya mau dibawa ke mana.
“Salahsatu tugas anggota Karang Taruna, untuk menjadi fasilitator, sebagai advokes pemuda yang lain agar tidak sampai salah jalan. Misalnya terlibat kenakalan remaja, narkoba dan lain lain,” ungkap Indarto ketika turut menghadiri pertemuan perdana anggota Karang Taruna di kediaman Kepala Desa Babakan, Rabu (31/7/2024) malam.
Ia menegaskan, bukan berarti pemuda tidak akan bisa berkembang ketika tidak ada Karang Taruna. Bukan. Sebab banyak pemuda yang bisa berkembang sesuai keinginannya sendiri, bahkan sampai sukses.
Karang Taruna yang merupakan kepanjangan tangan dari Kementerian Sosial dan Dinas Sosial, kehadirannya ke tengah tengah masyarakat sebagai representasi dari pemerintah itu sendiri. Untuk membantu mencegah terjadinya kesenjangan sosial, dan segala persoalan yang berkenaan dengan pemuda.
“Pemerintah itu harus hadir, makanya dibentuklah Karang Taruna untuk membantu pemerintah desa. Yang disebut pemuda itu sampai usia 45 tahun,” katanya.
Karang Taruna tersebut, nantinya yang bertugas melakukan pembinaan generasi muda. Sehingga bisa berkiprah dan bertanggung jawab terhadap masalah sosial yang ada.
Namun bukan berarti kerjaan Karang Taruna ini sosial terus, tapi bisa juga di bidang ekonomi untuk mensejah terakan para pemuda.
“Silahkan membuat kegiatan, bisa jualan kopi atau kegiatan yang positif lainnya. Pemerintah akan membantu kebutuhan dananya, tapi harus dilaksanakan. Banyak yang setelah dapat dana, kemudian habis dan usahanya tidak bubar. Jangan sampai terjadi seperti itu,” pungkasnya mewanti-wanti. (fin)