Tahun Baru Islam dalam kalender Hijriah juga diperingati oleh orang Jawa sebagai Tahun baru Jawa, yaitu 1 Suro.
Kebanyakan orang kurang mempedulikan momen ini, terbukti dengan tanggapan mereka yang biasa saja. Beda halnya ketika menyambut tahun baru masehi yang dirayakan begitu meriah, euphoria dimana-mana, padahal mereka tahu bahwa itu bukan budaya Islam yang sepatutnya kaum muslimin rayakan secara berlebihan.
Dalam hal ini, pemerintah desa Padang ingin menanamkan kesadaran kepada kaum muslimin khususnya di Desa Padang bahwa semestinya 1 Suro lah yang patut dirayakan semeriah mungkin dengan menginstruksikan kepada seluruh masyarakat untuk melakukan do'a bersama diakhir tahun dan menjelang awal tahun Hijriah serta melakukannya kegiatan-kegiatan keagamaan seperi Istighosah dan al-Banjari yang dikawal langsung oleh pemerintah Desa Padang.
Sesuai surat edaran dari Pemerintah Desa Padang tertanggal 17 Juli 2023 Kegiatan do'a bersama di pusatkan di 3 tempat yaitu Masjid dusun Krajan, Masjid Jami' desa Padang, dan wilayah sumur bor pada hari Selasa, 18 Juli 2023 ba'da maghrib dengan membawa Rasul dan Jenang Suro.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan setiap menyambut tahun baru Islam, namun bedanya di tahun tahun-tahun sebelumnya pelaksanaannya tidak serentak dan hanya di lungkup kecil sekitar warga, tidak terpusat seperti sekarang.
Kepala Desa Padang, Bapak Akhmad Fauzi nyampaikan, kegiatan keagamaan seperti ini merupakan representasi dari dari Visi dan Misi nya untuk menjadikan Desa Padang Religius dan Berkebudayaan.
"Bari'an dan do'a bersama ini bertujuan menjunjung nilai - nilai Islami tanpa meninggalkan budaya kita sebagai orang Jawa, serta mempererat kebersamaan. Harapannnya semoga seluruh masyarakat desa Padang mendapatkan keberkahan, kesejahteraan, kesehatan dan segala kebaikan di tahun mendatang" jelasnya. (Nhay/pdg)